Sekolah Petra Surabaya Tolak Iuran Keamanan Rp35 Juta, Akses Jalan Ditutup Warga

×

Sekolah Petra Surabaya Tolak Iuran Keamanan Rp35 Juta, Akses Jalan Ditutup Warga

Bagikan berita
Ilustrasi pungli. (Foto: Antara)
Ilustrasi pungli. (Foto: Antara)

HALONUSA - Sekolah Petra Surabaya terlibat perseteruan sengit dengan pengurus RW di Manyar, Mulyorejo, Surabaya.

Penyebabnya adalah iuran keamanan sebesar Rp35 juta per bulan yang diminta oleh pengurus RW, yang dinilai pihak sekolah sebagai beban yang tidak wajar.

Christin Novianty, Kabag Legal Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen Petra (PPPKP), menjelaskan bahwa iuran tersebut diminta oleh bendahara keamanan untuk membayar gaji 30 satpam.

Masing-masing satpam menerima gaji Rp2,5 juta per bulan. Selain Sekolah Petra, tiga RW di wilayah tersebut juga diminta membayar iuran keamanan ini, yakni RW 4, RW 5, dan RW 7.

"Iuran itu digunakan untuk membayar 30 sekuriti di lingkungan setempat. Mereka digaji Rp2,5 juta untuk masing-masing orang," ujar Christin seperti dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (3/8/2024).

Pihak Sekolah Petra menolak membayar iuran yang terus naik setiap tahunnya, mulai dari Rp25 juta hingga mencapai Rp35 juta.

Lebih parahnya lagi, pihak RW dan bendahara keamanan tidak pernah memberikan laporan pertanggungjawaban mengenai penggunaan dana tersebut.

Penolakan ini memicu tindakan drastis dari warga. Mereka menutup satu-satunya akses jalan menuju sekolah, menyebabkan kekacauan dan kemacetan di area sekitar.

Para siswa harus berjalan jauh untuk mencapai sekolah, bahkan menurunkan kualitas pembelajaran karena keterlambatan masuk.

"Petra tidak membayar ke RW. Petra membayar ke bendahara keamanan yang ditunjuk oleh RW 4, RW 5, dan RW 7 untuk mengatur keuangan keamanan yang disetor masing-masing orang," jelasnya

Editor : Dewi Fatimah
Bagikan

Berita Terkait
Terkini