HALONUSA - Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, meninjau pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) termal dengan teknologi pirolisis di kawasan kantor Dinas Lingkungan Hidup pada Kamis (01/08).
Erman Safar menjelaskan bahwa pembangunan TPST Termal Pirolisis ini sudah direncanakan sejak tahun 2023 melalui Dinas Lingkungan Hidup.
"TPST ini menggunakan sistem termal dan merupakan yang pertama di Sumbar yang memanfaatkan teknologi pirolisis. Teknologi ini bisa mengubah sampah anorganik menjadi energi alternatif seperti minyak, gas, dan arang," katanya.
Peninjauan tersebut bertujuan memastikan bahwa pembangunan TPST termal berjalan dengan optimal.
"Dengan adanya TPST ini, jumlah sampah yang diangkut ke TPA bisa berkurang. Target kita adalah mengolah 40 ton sampah anorganik secara mandiri," tambahnya.
Saat ini, menurut Erman, Kota Bukittinggi menghasilkan sekitar 100 hingga 120 ton sampah per hari yang dikirim ke TPA regional di Payakumbuh.Ia juga berharap masyarakat lebih sadar untuk memilah serta mengolah sampah organik dan anorganik secara mandiri.
"Langkah ini akan membantu mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke TPA," lanjutnya.
Diketahui bahwa pembangunan TPST ini memerlukan anggaran sebesar Rp2,8 miliar. (*)
Editor : Heru C