HALONUSA - Seorang anak yang menjadi korban pemerkosaan oleh ayah kandungnya di Kabupaten Padang Pariaman mengalami trauma berat dan depresi.
Meskipun pelaku sudah ditangkap, korban masih ketakutan dan trauma, apalagi setelah kasus ini menjadi viral.
Gadis berusia 16 tahun itu harus berhenti sekolah karena telah melahirkan seorang bayi laki-laki.
Polres Padang Pariaman dan pihak terkait akan memberikan trauma healing kepada korban.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Padang Pariaman untuk menangani korban dan keluarganya.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, menyatakan bahwa UPTD PPA Padang Pariaman telah mendampingi korban dalam pemeriksaan dan penyidikan di Polres Padang Pariaman, melakukan asesmen terhadap korban, dan membantu pembuatan akta kelahiran bayi yang baru lahir.Selain itu, UPTD juga berkoordinasi dengan sekolah korban untuk keberlanjutan pendidikan korban.
"Pendampingan psikologis direncanakan akan dilakukan dalam minggu ini," ujar Nahar.
Diketahui, pelaku bernama Ali Arwin (50), mantan calon legislatif dari PBB dapil Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Pileg 2024, ditangkap oleh Tim Gagak Hitam Polres Padang Pariaman pada Selasa (16/7) di persembunyiannya di kebun karet di Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, sekitar pukul 16.30 WIB.
Mantan caleg ini tega mencabuli anak kandungnya hingga hamil dan melahirkan. Pelaku sempat melarikan diri setelah dilaporkan oleh istrinya beberapa hari sebelum penangkapan.
Editor : Heru C