HALONUSA - Pemerintah Kota Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menggelar uji coba aktivasi terhadap 18 sirene peringatan dini tsunami pada hari Rabu (26/06/2024).
Uji coba ini dilakukan di berbagai titik strategis Kota Padang dengan tujuan untuk memastikan fungsi optimal dari perangkat tersebut dalam menghadapi potensi ancaman tsunami.
Pukul 10.00 WIB, operator Pusdalops PB BPBD Kota Padang, Agung, mengumumkan aktivitas uji coba melalui pengeras suara dari ruang Command Center di Balai Kota Aie Pacah.
"Selamat pagi, selama pagi, di sini berbicara Pusdalops PB BPBD Kota Padang dengan operator Agung. Diberitahukan setiap tanggal 26 pada puku 10.00 WIB dilaksanakan uji coba fungsi perangkat peringatan dini tsunami yang di Kota Padang. Untuk itu diimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik karena ini hanya uji coba. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Selamat pagi," katanya.
Suara sirene mulai berkumandang di 18 lokasi yang tersebar di seluruh Kota Padang, termasuk di kantor pemerintahan, fasilitas pendidikan, dan tempat ibadah.
Menurut Kepala BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, sistem peringatan dini tsunami merupakan aset krusial dalam mendeteksi potensi bencana alam di wilayah yang rawan gempa dan tsunami seperti Kota Padang."Sistem peringatan dini tsunami merupakan fasilitas yang penting dalam mendeteksi akan terjadinya bencana alam tsunami. Informasi terkait sistem peringatan dini tsunami juga tak kalah penting untuk dipahami terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana gempa dan tsunami," katanya.
Warga diminta untuk tidak panik selama uji coba ini, yang rutin dilaksanakan setiap bulan guna memastikan kesiapan dan kinerja optimal dari sistem sirene tersebut.
Kota Padang, yang terletak di zona rawan gempa dan tsunami, mendorong masyarakatnya untuk memahami prosedur evakuasi mandiri sebagai langkah keselamatan saat menghadapi ancaman bencana.
BPBD terus memantau dan memelihara alat-alat peringatan dini ini untuk memastikan kesigapan dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi.
Editor : Heru C