HALONUSA - Sekelompok mahasiswa dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, yang tergabung dalam Jaringan Pembela HAM Sumbar, menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolda Sumbar.
Mereka menuntut kejelasan terkait kematian seorang pelajar SMP, Afif Maulana (13), yang jasadnya ditemukan di bawah jembatan Kuranji.
Orang tua, nenek, dan adik Afif turut hadir dalam aksi ini, membawa spanduk yang menuntut keadilan dan mendesak Polda Sumbar untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Spanduk tersebut juga membantah pernyataan polisi yang menyebutkan bahwa Afif melompat dari jembatan.
Selama aksi, demonstran bergantian berorasi, membentangkan spanduk, dan membacakan puisi di depan kantor Polda Sumbar.
Aksi ini sempat menyebabkan kemacetan di Jalan Sudirman dan mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Para demonstran juga meminta Kapolda Sumbar untuk menemui mereka."Mana Kapolda? Turun Kapolda! Keluarga korban sudah di sini. Ucapan belasungkawa jangan hanya berani di media saja," ujar Direktur LBH Padang, Indira Suryani, saat berorasi.
Koordinator Jaringan Pembela HAM Sumbar, Elvin Mahendra, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengadvokasi korban-korban yang diduga mengalami penyiksaan oleh oknum kepolisian.
Ia juga menyoroti kasus Afif Maulana yang penuh luka dan tidak pantas diterima oleh anak berusia 13 tahun.
"Kami melihat anak ini tidak melakukan tawuran, namun ditemukan meninggal dengan luka lebam. Keadilan harus ditegakkan," tegas Elvin. (*)
Editor : Heru C
