HALONUSA - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam pengamatan hilal untuk menentukan awal bulan Zulhijjah 1445 Hijriah dan penetapan Hari Raya Idul Adha, Jumat 7 Juni 2024.
Plt Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Barat, H. Edison, menyatakan bahwa sidang isbat ini merupakan bentuk kolaborasi antara Kemenag dengan berbagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam dan instansi terkait.
"Sidang isbat adalah wujud kebersamaan Kementerian Agama dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan yang diharapkan dapat dilaksanakan bersama," ujarnya.
Edison menambahkan, kerja sama antara Kemenag dengan instansi terkait, termasuk Ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, LDII, dan Tarbiyah, serta tokoh masyarakat perlu terus diperkuat, terutama dalam proses penetapan rukyatul hilal.
Menurutnya, kegiatan pengamatan hilal ini bukan hanya tugas kedinasan tetapi juga bagian dari sunnah.
Pengamatan hilal ini dihadiri oleh perwakilan gubernur, Kabag Bina Mental Spiritual Pemprov Sumbar Hendri Hasbullah, Tim BHR, Prof. Dr. H. Asasri Warni, dan Kepala Kemenag Kota Padang, H. Edy Oktaviandi.Empat teropong digunakan dalam pengamatan yang berlangsung di Gedung Kebudayaan Sumatera Barat, yang masing-masing milik Kanwil Kemenag Sumbar, BMKG Padang Panjang, LDII Sumbar, dan Institut Teknologi Sumatera.
Sekretaris DPW LDII Sumatera Barat, HM Abdillah, menyatakan bahwa keterlibatan LDII dalam kegiatan ini sesuai dengan permintaan Kanwil Kemenag Sumbar melalui Surat Nomor B-37/KW.03/BA/06/2024 tentang Undangan Rukyatul Hilal. DPW LDII Sumbar langsung menyiapkan tim Rukyatul Hilal untuk turut serta dalam pengamatan bersama Kanwil Kemenag dan BMKG.
"Meskipun curah hujan tinggi di wilayah Sumatera Barat beberapa hari ini, tim bersama rekan pengamat yang menghadiri undangan rukyatul hilal ini tetap berusaha maksimal dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan," ungkap Abdillah. (*)
Editor : Heru C