TNI Bantu Bersihkan Fasilitas Umum dan Rumah Warga Pascabanjir Bandang Sumbar

×

TNI Bantu Bersihkan Fasilitas Umum dan Rumah Warga Pascabanjir Bandang Sumbar

Bagikan berita
Proses pencarian korban pascabanjir bandang 'galodo' di Tanah Datar, Sumatera Barat. (Foto: Halonusa.id)
Proses pencarian korban pascabanjir bandang 'galodo' di Tanah Datar, Sumatera Barat. (Foto: Halonusa.id)

HALONUSA - Prajurit dari Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) turun tangan membantu warga membersihkan sejumlah fasilitas umum dan rumah-rumah yang terdampak banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi.

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) yang masih berlangsung di beberapa kabupaten, seperti Tanah Datar, Agam, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.

Di Kabupaten Tanahdatar dan Agam, prajurit dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) II Padang bersama warga dan relawan bekerja bahu-membahu membersihkan lumpur dari jalan, fasilitas umum, dan rumah-rumah. Mereka juga mengerahkan sejumlah alat berat untuk mempermudah proses pembersihan.

Menurut Dinas Penerangan Korps Marinir di Jakarta, bantuan ini merupakan bagian dari operasi militer selain perang (OMSP), yang merupakan salah satu tugas utama prajurit.

"Masyarakat di lokasi sangat antusias dengan kehadiran prajurit Marinir dan para relawan dari berbagai daerah yang bergotong royong membantu meringankan beban korban banjir," kata pernyataan resmi Korps Marinir TNI AL.

Selain itu, prajurit dari Yonmarhanlan II yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas Gulben) juga masih aktif melakukan operasi SAR bersama berbagai instansi lain. Operasi SAR ini sudah memasuki hari ke-11.

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan sukarelawan terus memperluas area pencarian untuk 11 korban yang masih hilang.

"Kami telah membagi enam tim untuk melanjutkan pencarian 11 korban yang belum ditemukan," kata Staf Operasi Basarnas Yudi Riva di Tanahdatar, Selasa.

Yudi menambahkan, satu korban hilang berasal dari Kabupaten Agam dan 10 lainnya dari Tanah Datar. Enam tim ini memiliki tugas khusus: Tim 1 melakukan pencarian di Padang Gantiang, Tanah Datar, menyusuri aliran sungai menggunakan rafting hingga Kabupaten Sinjunjung, sementara Tim 2 fokus di wilayah Parambahan.

Hingga saat ini, tim gabungan sudah menyisir hingga perbatasan Kota Sawahlunto dan memperluas pencarian sampai ke Kabupaten Sijunjung. (*)

Editor : Heru C
Bagikan

Berita Terkait
Terkini