HALONUSA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tetap menjadi ancaman serius di Kota Padang. Oleh karena itu, pemerintah daerah selalu mengingatkan warganya untuk menjaga kebersihan lingkungan.
"Mari kita optimalkan program juru pemantau jentik (Jumantik)," ujar Sub Koordinator Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Padang, Evawestari, dalam keterangan pers pada Minggu (19/5/2024).
Evawestari menjelaskan, sebelumnya untuk memastikan program Jumantik berjalan dengan baik, setiap RT menunjuk seorang kader. Namun kini, setiap rumah harus memiliki satu orang yang bertanggung jawab sebagai Jumantik.
"Dulu, kader Jumantik ada di tingkat RT. Sekarang, setiap rumah harus memiliki seorang Jumantik yang bertanggung jawab. Kader hanya bertugas untuk memonitor, mengawasi, dan mengingatkan warga," jelasnya.
Dinas Kesehatan Kota Padang juga rutin melakukan penyuluhan dan sosialisasi di Puskesmas serta Posyandu untuk mengajak masyarakat peduli terhadap kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat.
Selain itu, data Dinas Kesehatan Kota Padang menunjukkan adanya penurunan kasus DBD di awal 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.Dari Januari hingga April 2024, total kasus DBD di Kota Padang mencapai 158 kasus, dengan rincian 48 kasus pada Januari, 40 kasus pada Februari, 34 kasus pada Maret, dan 36 kasus pada April.
Jumlah kasus DBD di 2024 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan 2023, yang mencatat total 185 kasus dengan rincian 55 kasus pada Januari, 56 kasus pada Februari, 33 kasus pada Maret, dan 41 kasus pada April. (*)
Editor : Heru C