Pemkab Tanah Datar Tingkatkan Pencarian Korban Hilang Pascabanjir Bandang

×

Pemkab Tanah Datar Tingkatkan Pencarian Korban Hilang Pascabanjir Bandang

Bagikan berita
Seorang ibu yang tengah menggendong bayi dihadapan Masjid yang hancur oleh banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar. (Foto: Instagram @iam_arianaga)
Seorang ibu yang tengah menggendong bayi dihadapan Masjid yang hancur oleh banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar. (Foto: Instagram @iam_arianaga)

HALONUSA - Sebanyak 29 orang dilaporkan masih hilang menyusul banjir bandang yang dipicu oleh lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar.

Untuk menemukan mereka, operasi pencarian telah ditingkatkan oleh pemerintah kabupaten.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tanah Datar Yusrizal menyatakan bahwa upaya pencarian sedang berlangsung di lokasi di mana korban dilaporkan hilang serta sepanjang sungai.

"Menurut informasi terbaru dari pusat komando darurat BPBD di Tanahdatar, hingga pagi ini, tercatat ada 19 korban meninggal dan 29 lainnya masih belum ditemukan," ungkap Yusrizal.

Dia menambahkan, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh BPBD dan Organisasi Perangkat Daerah lainnya, dampak dari banjir bandang ini termasuk kerusakan pada 48 unit rumah berat, 125 rumah mengalami kerusakan sedang, 16 rumah tersapu banjir, 17 rumah mengalami kerusakan ringan, dan 19 jembatan rusak.

Banjir bandang juga mengakibatkan 20 orang mengalami luka, merusak 150 hektare lahan pertanian, serta menghanyutkan 39 ekor ternak, termasuk kambing dan sapi, 17 sistem irigasi rusak, serta 17 kendaraan roda dua dan roda empat masing-masing mengalami kerugian.

Yusrizal menyerukan kepada publik untuk berhati-hati dalam menerima informasi dan menghindari penyebaran informasi palsu, serta menghindari area terdampak banjir bandang untuk tidak mengganggu proses evakuasi.

“Kami mengimbau kepada masyarakat bijak menerima informasi terkait korban. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati lokasi banjir bandang karena bisa mengganggu petugas di lapangan,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Tanahdatar, Eka Putra, menjelaskan bahwa banjir bandang yang terjadi di beberapa nagari di wilayah tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, dipicu oleh tingginya intensitas hujan di bagian hulu sungai.

Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Tanahdatar telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari, mulai dari hari Minggu, tanggal 12 Mei.

Editor : Heru C
Bagikan

Berita Terkait
Terkini