HALONUSA - Selama dua minggu terakhir, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Tanah Datar mengalami bencana, dengan 12 dari 14 kecamatan mengalami dampak yang signifikan, terutama banjir, tanah longsor, dan terban.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Ermon Revlin, mengungkapkan bahwa hanya dua kecamatan, yaitu Padangganting dan Batipuh Selatan, yang tidak terkena dampak bencana yang signifikan.
“Jika di kategorikan yang merugikan, hanya dua kecamatan yang tidak mengalami bencana besar, tapi bukan tidak ada, hanya saja berskala kecil dan tidak mengganggu, seperti tanah longsor,” ujar Ermon.
Sebelumnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menetapkan status Tanggap Darurat bencana selama dua minggu.
“Nantinya setelah masa itu habis akan di rapatkan kembali, mungkin ada penambahan waktu bagi beberapa daerah karena kondisi,” terangnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tanahdatar menunggu keputusan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai program rehabilitasi pasca bencana banjir."Terkait kunjungan BNPB ke lokasi terdampak bencana di Tanah ldatar merupakan format dokumentasi dan dokumen manajemen. Apakah direhab rekon atau transisi, nanti ada statusnya dari BNPB," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa bencana banjir dan tanah longsor merusak infrastruktur publik dan lahan pertanian, menyebabkan kerugian bagi masyarakat setempat.
Bencana tersebut telah menyebabkan kerusakan di seluruh 14 kecamatan di Tanahdatar, sehingga Pemerintah Kabupaten menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, mulai dari 8 hingga 21 April 2024.
“Setiap laporan masyarakat kita tindak lanjuti, kita monitor dan dilakukan asesmen, dan juga adanya keprihatian masyarakat menyerahkan bantuan langsung,” ujarnya.
Editor : Heru C