5 Tradisi Lebaran Idul Fitri di Pariaman, Nomor 4 Masih Eksis Sampai Sekarang

×

5 Tradisi Lebaran Idul Fitri di Pariaman, Nomor 4 Masih Eksis Sampai Sekarang

Bagikan berita
Pantai Gandoriah di Kota Pariaman. (Foto: Dok. Istimewa)|tradisi lebaran Idul Fitri 2023 (Ilustrator: Yurico Andani/Halonusa)|Tradisi Tabuik di Pariaman (foto: GoodnewsfromIndonesia)
Pantai Gandoriah di Kota Pariaman. (Foto: Dok. Istimewa)|tradisi lebaran Idul Fitri 2023 (Ilustrator: Yurico Andani/Halonusa)|Tradisi Tabuik di Pariaman (foto: GoodnewsfromIndonesia)

HALONUSA.COM - Wilayah Pariaman di Sumatera Barat (Sumbar) juga memiliki 6 tradisi adat yang biasa dilakukan saat momen Lebaran idul Fitri dari tahun ke tahun, sejak dulunya.

Keberlangsungan tradisi Lebaran Idul Fitri tersebut, di luar kegiatan takbiran atau pun berlibur wisata. Salah satu yang paling terkenal bernama Tabuik, merupakan bawaan dari India.

Selain Tabuik yang jadi salah satu tradisi terkenal, ada Bantai Adat atau Bantai Rayo dengan kegiatan menyemblih kerbau. Tradisi ini sedikit berbeda dengan qurban yang biasa dilakukan usai Idul Adha.

Bahkan, Tradisi Malamang juga jadi salah satu kegiatan rutinitas di Pariaman. Ada pula tradisi membantai di Pasar Raya setempat yang masih kental diselenggarakan oleh beberapa wilayah Sumbar dan sekitarnya.

Berikut 5 daftar tradisi pada momen Hari Raya Idul Fitri di Pariaman, Sumbar beserta makna dan penjelasannya berdasarkan rangkuman Halonusa dari berbagai sumber pada artikel ini. Baca sampai selesai ya.

5 Tradisi Idul Fitri di Pariaman

1. Bantai adat atau Bantai Rayo

[caption id="attachment_49505" align="alignnone" width="680"]Pedagang daging sapi. (Foto: The Conversation) Pedagang daging sapi. (Foto: The Conversation)[/caption]

Daftar tradisi adat Pariaman yang pertama yaitu Bantai Rayo atau Bantai Adat dengan kegiatan menyemblih seekor kerbau setelah sholat Idul Fitri, maknanya akan mempererat tali silaturahmi dan mendekatkan keluarga besar.

Tradisi pembantaian yang biasa dilakukan setelah Idul Adha, ternyata juga dilakukan warga Pariaman pada Idul Fitri. Bedanya saat Idul Adha yang disemblih kebanyakan daging sapi, sementara Idul Fitri membantai Kerbau.

2. Malamang

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini