Sumbar Diselimuti Kabut Asap, Hati-hati Jarak Pandang Bervariasi!

×

Sumbar Diselimuti Kabut Asap, Hati-hati Jarak Pandang Bervariasi!

Bagikan berita
Koordinator Bidang Observasi dan Infromasi BMKG Stasiun BIM, Yudha Nugraha. (Foto: istimewa)
Koordinator Bidang Observasi dan Infromasi BMKG Stasiun BIM, Yudha Nugraha. (Foto: istimewa)

HALONUSA.COM - Sejumlah wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) termasuk kota Padang di selimuti oleh kabut asap sejak beberapa waktu terakhir ini.

Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Minangkabau, jarak ke pandang bervariasi. Pada malam hari jarak pandang dapat mencapai 5-6 KM, sedangkan pada pagi hari atau siang hari jarak pandang 8 sampai 10 km atau masih normal.

BMKG menyebutkan, kabut asap yang terpantau di wilayah Sumbar berdasarkan pergerakan pola angin dari Tenggara dan Timur berasal dari luar provinsi Sumbar.

Dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan BMKG, terpantau sebanyak 18 titik panas atau hotspot. Sebagian besar berada di wilayah Pesisir Selatan yang berbatasan dengan Bengkulu, ada di Sijunjung, Dharmasraya.  Namun dalam kondisi sedang atau di bawah 80%.

Sementara kondisi cuaca di wilayah Sumatera Barat 2 hingga 3 hari ke depan cenderung cerah berawan. Namun tetap berpotensi hujan di beberapa titik seperti di daerah Pasaman Barat dan juga di bagian utara dan timur laut Sumbar.

Namun hujan tersebut belum mampu secara signifikan untuk menurunkan pengurangan sebaran kabut asap di Sumbar. Meski Padang dan Sumbar secara umum
diselimuti kabut asap, kualitas udara masih pada kategori baik.

Kendati demikian pihaknya masih terus mewaspadai penyebaran titik api baik di Sumbar maupun di wilayah yang berdekatan dengan provinsi Sumbar.

"Sebenarnya kita tidak melihat secara signifikan ya untuk kabut asap karena angka cenderung baik dan kita melihat bahwa untuk di lapisan permukaan sebenarnya masih belum signifikan," kata Koordinator Bidang Observasi dan Infromasi BMKG Stasiun BIM, Yudha Nugraha, Selasa, 19 September 2023.

Namun pada saat malam harinya, kata Yudha, kabut partikel kecil-kecil asap tersebut cenderung bergerak naik turun mendekati permukaan. Itu yang menyebabkan
di permukaan bumi cenderung turun pada saat malam dan dini hari.

''Jadi memang untuk kedepannya memang kita masih tetap mewaspadai karena polanya kondisi cuacanya masih cenderung cerah hingga cerah Berawan tidak terdapat hujan yang sifatnya sedang hingga lebat yang dapat mencuci atmosfer sehingga waspadai apabila terjadi peningkatan atau terjadi penurunan kualitas udara di wilayah Sumatera Barat," katanya. (*)

Editor : Tisya
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini