Hartati juga menyampaikan bahwa, MenTARI merupakan sebuah metafor; yang memiliki maksud memulai cahaya terang dalam merancang kegiatan festival melalui mentoring/ pendampingan.
Baca juga: Debat Kandidat Ketua HMJ Sendratasik UNP, Para Calon Sampaikan Visi Misi
“Pendampingan ini kemudian merupakan suatu sistem yang menjadi semacam kerja laboratorium (choreoLab) dan sangat dibutuhkan dalam sebuah proses berkarya. Sehingga sesuai dengan kerja dalam program ini maka kami istilahkan dengan Teman dalam Berproses sedangkan bentuk dari kegiatan mentoring yaitu berupa Ruang Reka – Cipta Tari,” ujarnya.
‘Ruang Reka – Cipta Tari’ merupakan penggambaran dari kegiatan yang diimplementasikan melalui proses pendampingan. ‘Teman Dalam Proses’ bagi para koreografer adalah teman berdiskusi tentang ide, gagasan dan menguraiannya hingga menjadi konsep karya.
“Mereka akan digiring ke proses penciptaannya masing-masing. Sehingga Teman Dalam Proses tidak hanya untuk membuka cakrawala dan memperkaya wawasan mereka, tapi juga membantu mengurai proses para koreografer,” sebut dia.
Baca juga: Sajikan Data Awal Disertasi, Mahasiswa S3 Pendidikan Seni UNNES Gelar Pameran Daring
Harapannya, ‘Ruang Reka – Cipta Tari’ menjadi praktik berkarya yang intensif, efisien, dan sistimatis. Membekali koreografer muda dalam ‘Ruang Reka – Cipta Tari’ dengan 5 aspek dibahas secara intensif dan dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai sejak 11 Januari 2021.10 Koreografer muda didampingi oleh ‘Teman Dalam Proses’ yang mumpuni dalam bidang Seni Pertunjukan dan dilakukan secara daring (ZooM Cloud) maupun tatap muka secara langsung.
Adapun 5 aspek yang diberikan yaitu mengenai:
- Koreografi oleh Hartati, Koreografer
- Gagasan Karya oleh Heru Joni Putra , Sastrawan Editor : Redaksi