HALONUSA.COM - Miya Maharani, yang lebih dikenal dengan pendiri Sekolahalam Minangkabau, ternyata tidak hanya bergelut di bidang pendidikan dan keluarga. Ia banyak malang melintang di dunia olahraga, musik, pariwisata dan kepemudaan di Sumatera Barat.
Selain mendirikan sekolah, ia juga menjadi salah satu pelopor kegiatan arung jeram di Sumatera Barat di tahun 1997, perwakilan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di tahun 2005 di Bandung setelah sebelumnya berhasil meraih juara 1 di level Wilayah, menggugurkan peserta dari Universitas bergengsi dari Aceh sampai DKI Jakarta.
Prestasinya tidak hanya sampai di sana, di tahun 2005 hingga 2007 ia malang melintang di dunia olahraga biliar sebagai juara di berbagai macam kompetisi untuk wanita di Sumatera Barat, sehingga menjadikannya salah satu utusan untuk mengikuti Kejurnas/Babak Kualifikasi PON cabang olaharaga Biliar di tahun 2007.
Kini Miya juga mendapat kepercayaan sebagai pengurus di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat, menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Perencanaan dan Penganggaran periode 2021 hingga 2025.
Dalam dunia pendidikan dan olahraga, nama Miya telah melambung tinggi. Dengan pengalaman dan dedikasinya yang tak terbantahkan, ia telah mengukir sejarah organisasi yang mengesankan.
Dari menjabat sebagai Sekretaris Umum Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia Provinsi Sumatera Barat (2012 – 2016), Miya juga pernah menjadi Ketua Harian Federasi Arung Jeram Indonesia Provinsi Sumatera Barat (2017 – 2018), jabatan terakhir aku di FAJI Sumbar adalah Sekretaris Umum periode 2018-2022 dan kini sebagai Wakil Sekretaris I di Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sumbar dan Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Sumbar.Miya kini berperan penting sebagai pengurus di KONI Sumbar dan juga sebagai Ketua Yayasan Pelita Aksara.
Namun, lebih dari sekadar jabatan dan prestasi, Miya adalah figur yang dikenal di berbagai lapisan masyarakat, terutama di Kota Padang dan Sumatera Barat pada umumnya.
Lahir di Tokyo pada 21 Oktober 1980, Miya telah mengalami kehidupan nomaden sejak kecil, mengikuti jejak karir ayahnya sebagai anggota TNI AD. Bahkan, pendidikan formalnya pun tak terbatas di dalam negeri, dengan pernah menempuh pendidikan di Sekolah Indonesia New Delhi India (SINDI).
Diketahui, ayah Miya Syahrul Anwar juga pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Sijunjung/Sawahlunto 1995 hingga 2000 dan kakeknya Anwar ZA, pernah menjabat sekretaris daerah di Kabupaten Pesisir Selatan dan 50 Kota dan juga Ketua Muhammadiyah di 50 Kota di masanya.
Editor : Redaksi