HALONUSA.COM - Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra mencurahkan hati dan uneg-unegnya sejak menjabat sebagai pimpinan tertinggi lembaga legislatif.
Sejak menjabat, dirinya mendapatkan beragam persoalan baik secara instansi maupun personal dirinya.
Bahkan mirisnya, dirinya bahkan dicoba 'dimakzulkan' dalam gerakan mosi tidak percaya untuk memberhentikan dirinya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Solok.
"Saya sebagai Ketua, tidak ada fasilitas sebagai pimpinan sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang (UU)," katanya, Kamis (6/1/2022).
Fasilitas yang dia maksud di antaranya, rumah dinas, ajudan, sopir dan lain sebagainya.
"Saya sudah mencoba meminta kepada Bupati, namun tak kunjung diberikan, hingga saya membayar pribadi ajudan," katanya.Baca juga: Dodi Hendra Akan Laporkan Unsur DPRD Kabupaten Solok ke Polisi
Selain itu, katanya, setelah dirinya digantikan dengan Pelaksana Tugas (Plt) hingga keluar Surat Gubernur terkait penetapan kembali dirinya, tak jua kunjung dilaksanakan DPRD.
"Tak ada dijalankan (Surat Gubernur), saya sebagai kader partai, diminta tak boleh menyerah dalam keadaan apapun," ucapnya.
Tak sampai di sana, hampir semua kegiatan yang seharusnya dijalankan, kata Dodi, dikebiri.
Editor : Redaksi