HALONUSA- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang menyebutkan selama pemeriksaan jelang Ramadan hingga jelang Lebaran Idul Fitri 2024, pihaknya menemukan sebanyak 3 sampel makanan yang berbahaya dikonsumsi.
Kepala BBPOM Padang, Abdul Rahim, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 338 sampel takjil pabukoan pada bulan Ramadan tahun ini, bertepatan dengan Ramadan 1445 H.
"Pengambilan sampel takjil dilakukan di 14 lokasi berbeda di sejumlah kota dan kabupaten di Sumatera Barat, termasuk Kota Padang, Kota Solok, Kota Padang Panjang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, dan Kepulauan Mentawai," jelasnya.
Sejak pemeriksaan awal Ramadan dari 338 sampel yang diambil, pihaknya menemukan 3 sampel takjil yang mengandung bahan berbahaya.
"Ada tiga sampel yang tidak memenuhi persyaratan, yakni mengandung bahan kimia yang tidak sesuai standar. Jumlahnya sekitar 3 persen dari total sampel yang diperiksa," ungkapnya kepada Wartawan, pada tanggal 2 April 2024.
Selain itu ia juga menambahkan bahwa ketiga sampel takjil yang ditemukan mengandung bahan berbahaya tersebut mengandung pewarna yang seharusnya tidak digunakan dalam makanan."Di anataranya seperti rhodamin B. Sampel-sampel ini diambil dari Lubuk Alung, Gor Haji Agus Salim di Padang, dan Pariaman," sebutnya.
Meskipun demikian, ia pun menilai bahwa hasil pemeriksaan tahun ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun sebelumnya, ditemukan beberapa sampel takjil yang mengandung bahan berbahaya seperti boraks dan rhodamin.
"Secara relatif, kondisi tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya," katanya.
Editor : Fathia