Lain lagi dengan Kelompok Tani Tabek Serumpun Bambu yang mendapatkan pelatihan pengembangbiakan maggot atau belatung, bank sampah hingga budidaya kopi.
Ketua kelompok, Yulianis menjelaskan bahwa program tersebut mendatangkan orang-orang yang sudah ahli di bidangnya.
Warga diajari bagaimana cara pembibitan kopi yang baik hingga bagaimana cara perawatannya.
Sedangkan pemasaran hasil panen kopi dan maggot ini nantinya akan dibantu pihak perusahaan air minum kemasan melalui PKBI.
"Kami tinggal hubungi lagi pihak perusahaan melalui PKBI untuk membantu memasarkannya," katanya.
Lain lagi dengan Kelompok Tani Rumah Pangan Lestari yang mendapatkan pelatihan menanam beragam sayur organik atau tanpa menggunakan pestisida.Para petani di Rumah Pangan Lestari yang berjumlah 16 orang ini juga dilatih untuk belajar saling memotivasi untuk terus menerapkan pertanian ramah lingkungan.
"Alhamdulillah, hasil penjualan sayur mayur ini bisa menambah pemasukan kami," katanya. (*)
Editor : Redaksi