HALONUSA.COM - Heboh oknum murid melawan dan berkata kasar ke guru di SDN 07 Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota,
Aktifis Anak dari Yayasan Ruang Anak Dunia (Ruandu), Wanda Leksmana angkat bicara.
Wanda menilai, ini persoalan yang harus dievaluasi bersama. Satu sisi memang ada di sini persoalan anaknya, satu sisi lagi ada pesan tenaga pendidik yaitu gurunya.
Wanda menyebutkan, ketika terjadi persoalan yang demikian seharusnya ditelaah bahwa sesungguhnya sudah ada Permendikbud 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanganan pada satuan pendidikan.
Pencegahan penanganan kekerasan pada suatu pendidikan yang dimaksud di sini. Artinya bukan hanya siswa kepada siswa saja tapi bisa guru kepada siswa atau sebaliknya.
"Mari kita dalami apa kira-kira yang seharusnya dievaluasi dari fenomena yang terjadi dan kami rasa ini bagaikan fenomena gunung es yang sebenarnya terjadi juga di beberapa daerah bahkan di sekolah," katanya dilansir Halonusa.com dalam Dialog Detak Sumbar YouTube Padang TVdengan judul "Murid Tendang PIntu Lokal, Bacaruik, Eh Malah Guru yang Minta Maaf'', Jumat, 21 Juli 2023.
Alasan sebagai fenomena gunung es, kata Wanda, sarena pihaknya mendampingi program sekolah ramah anak tetapi karena mungkin ini diviralkan di media sosial seakan-akan ini adalah sebuah berita yang baru atau fenomena yang baru.Kronologi Versi Disdik
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Limapuluh Kota menceritakan kronologi murid SD yang melawan dan berkata kasar ke gurunya.
Kepala Disdik Kabupaten Limapuluh Kota, Afri Effendi mengungkapkan kronologi kejadian tersebut.
"Awalnya si anak ini dimarahi gurunya lalu dipukul dengan rol. Setelah itu, guru ini mengeluarkan hp dan merekam murid tersebut," katanya.
Editor : TisyaSumber : YouTube Padang TV