HALONUSA.COM - Produksi minyak dan gas Sumatera Bagian Selatan berasal dari 23 kontraktor KKS yang mengelola wilayah kerja yang telah berproduksi dimana 15 kontraktor KKS berada di wilayah Sumatera Selatan.
Sementara di masa pandemi virus corona, SKK Migas – KKKS Sumbagsel berhasil memberikan sumbangan produksi minyak sebesar 10,4 persen dan gas 30 persen dari produksi nasional.
Baca juga: Mogok Kerja di Norwegia dan Badai Delta Sokong Harga Minyak Naik 9 Persen di Pekan Ini
"Kami akan terus melakukan pengawasan agar produksi minyak dan gas wilayah Sumbagsel dapat tercapai sesuai dengan target APBNP 2020," kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Adiyanto Agus Handoyo, pada kegiatan INFRADA Sumsel 2020, Jumat (27/11 2020).
Menurutnya, kondisi mewabahnya pandemi global Covid-19 yang belum berakhir saat ini sangat mempengaruhi kegiatan operasional hulu migas di lapangan.
"Belum lagi turunnya harga minyak dunia, kebijakan pembatasan produksi oleh negara-negara penghasil minyak, isu perang harga antara Amerika-China merupakan faktor-faktor yang memicu berfluktuasinya nilai tukar rupiah serta mempengaruhi demand atau permintaan komoditi migas," ujarnya.Baca juga: Jalan Tol Trans Sumatera Rawan Begal? Berikut Faktanya
Saat ini ada empat terbesar produksi masing-masing Pertamina EP, Medco E&P Rimau, dan ConocoPhillips Grisik Ltd., dan PHE Jambi Merang.
Terkait hasil produksi gas tertinggi wilayah Sumatera Selatan dihasilkan oleh ConocoPhillips Grissik Ltd.
Sedangkan di wilayah Jambi terdapat tujuh kontraktor KKS yang telah berproduksi dengan angka produksi minyak dan gas terbesar dihasilkan oleh KKKS Petro China International Jabung, PT Pertamina EP Asset 1 dan Montd’or Oil Tungkal Ltd.
Editor : Redaksi